Aku menyukai matahari.


Ya, seperti sudut sore sekarang.  


Sedikit senyum mencuri keluar dari bibirku, sedikit lega ekor matamu tak menangkapnya. aku tak mau semburat merah tipis yang menyelinap di bawah mataku kau tangkap juga. Tidakkah kau perhatikan aku memperhatikan sore ini diam-diam??


Kau mengerenyit. Matahari menyapamu terlalu buru-buru. Berkas sinarnya sudah tak sabar menorobos kedua bulatan cokelat yang tampak begitu beningnya. Tertegun. Jadi ini yang dinamakan indah..

Kalau saja Sirius* mau melihat terangnya refleksi iris mata di hadapanku, ia mungkin akan cemburu dan memilih berselimut nebula. 
Kalau saja bisa kubujuk sore ini melewati kerucut cahaya, kita akan bisa terus menikmati ini dalam tachyon, ruang tanpa waktu. 
Kalau saja kau bisa berhenti menjadi begitu mengagumkan.

Anak rambutku berlarian. Aku menyukai matahari.

Melekat duduk tepat di depannya. Memilin panjang kata dengan kata. Ah, bahkan kita pun tak ingat kalau sudah mendiamkan matahari yang sedari tadi berangsur pergi. Adakah yang lebih nikmat dari adiksi ini??

 - senang bersamamu :) -


*) Sirius: salah satu bintang di rasi Orion yg cahayanya paling terang


This entry was posted on 11.57 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: